1. 1. FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUDAYA JIKA DIKAITKAN DENGAN POTENSI REMAJA
Tentunya ada banyak faktor yang dapat
dihubungkan dengan budaya dan dikaitkan dengan potensi remaja saat ini, yaitu
faktor dimana budaya yang begitu kental dan sudah ada sejak Zaman dahulu
yang hingga saat inipun masih ada, namun seiring perkembangan zaman, budaya
yang begitu kental itu sudah agak memudar karena masuknya budaya luar/barat ke
budaya yang sudah ada di Indonesia. Misalnya, masyarakat Indonesia memiliki
rasa solideritas dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama manusia hingga
akhirnya Negera Indonesia Merdeka, namun sudah puluhan tahun Indonesia merdeka
dan generasi muda atau remaja saat ini justru malah kurang memiliki rasa
solideritas dan kepedulian terhadap sesama manusia dan bahkan budaya luar yang
masuk sudah menjadi gaya hidup sehari- hari, sehingga membuat remajatersebut
menjadi individualis dan kurang memiliki kesadaran. Salah satu cara supaya apa
yang sudah menjadi budaya di Zaman dahulu tetap terjaga hingga saat ini yaitu,
dengan diadakannya atau kita mengikuti kegiatan Organisasi Karang taruna.
Untuk mengetahui atau mempelajari
pengetahuan tentang tumbuh dan berkembangnya remaja atas dasar kesadaran dan
tangung jawab social sehingga tumbuh potensi dan kemampuan generasi muda dalam
rangka mengembangkan budaya yang sudah ada dan terwujudnya kesejahteraan social
di masyarakat. Yang pertama di mulai dari beberapa aspek perkembangan dari
remaja itu sendiri yaitu :
· Perkembangan Fisik (Syaraf, Otot,
Kelenjar Endokrin, Struktur fisik )
· Perkembangan Intelegensi
· Perkembangan Emosi
· Perkembangan Bahasa
· Perkembangan Sosial
· Perkembangan Kepribadian
· Perkembangan Moral
· Perkembangan Kesadaran beragama
Setelah aspek,adapun faktor yang
berhubungan dengan budaya yang jika dikaitkan dengan potensi remaja yaitu:
•
Faktor keluarga :
Dari semua faktor yang ada, keluarga
adalah yang terpenting. Kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan keluarga untuk
remaja sangat berperan penting bagi psikologis mereka. Ketika seorang remaja
mempunyai komunikasi yang baik, kehangatan dan mendapatkan kasih sayang yang
cukup dari keluarganya, hal tersebut dapat berpotensi baik untuknya
dilingkungan luar. Sebaliknya, jika seorang remaja ditempatkan pada lingkup
keluarga yang didalamnya tidak tersimpan kehangatan, komunikasi, dan kasih
sayang, remaja itu bisa tertekan batinnya, akan ada rasa berkecamuk dalam
dirinya yang bisa berpotensi buruk untuknya didalam keluarganya atau budaya
dilingkungan luar.
•
Faktor ekonomi :
Harta dan jabatan sudah menjadi hal
yang dijadikan pokok utama untuk kebanyakan orang dalam tujuan hidup mereka.
Dalam kategori ini, remaja cukup berhubungan dengan ekonomi. Ekonomi
masing-masing remaja dibeberapa lingkungan terkadang menjadi masalah, contoh saja
berbedaan kastaan antar kelompok remaja. Kasta sudah bukan hal yang awam lagi.
Budaya kasta antar remaja ini terjadi karena adanya perbedaan antara ekonomi
kelompok remaja satu dengan kelompok remaja yang lain. Pengkastaan dalam
kehidupan remaja bukanlah hal baik. Ini melenceng dari pancasila ke-2 bahwa
kita harus mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
•
Faktor Lingkungan Teman atau Masyarakat sekitar :
Ada alasan mengapa saya menjadi satu
antara lingkungan dan teman, karena dalam kehidupan remaja, lingkungan sangat
erat hubungannya dengan teman. Lingkungan dan teman berpengaruh pada potensi
remaja dalam beberapa hal, seperti berikut:
▷ Lingkungan buruk dengan teman yang tidak
berperilaku baik. Sebagai contoh adalah lingkungan remaja-remaja disisi jalan
yang didalamnya terdapat sekumpulan anak muda yang berpenampilan buruk, tidak
beraturan, mengonsumsi yang tidak seharusnya dikonsumsi, dan banyak lagi. Jika
seorang remaja bergabung dalam kumpulan orang ini, bukan tidak mungkin remaja
itu akan menjadi seperti teman-teman dilingkungan sekitarnya.
▷ Lingkungan baik dengan teman yang berperilaku
sesuai aturan. Sebagai contoh, jika seorang remaja bergaul dengan teman-teman
yang memiliki kebiasaan baik, seperti membaca buku, berdiskusi, dan sebagainya.
Remaja tersebut dengan sendirinya akan berperilaku baik seperti teman-teman
dilingkungan mereka.
▷ Lingkungan modern dengan teman yang bergaya
modern. Dalam hal satu ini, biasanya remaja yang bergaul dalam suatu kelompok
akan terikut dengan sendirinya seperti teman satu kelompoknya. Misalkan, dalam
budaya berpakaian, jika seorang remaja bergabung pada sekelompok remaja yang
bergaya ala barat, seorang remaja itupun lambat laun akan mengikuti seperti
teman sekelompoknya.
•
Faktor globalisasi :
Teknologi dan perkembangannya sudah
tidak perlu ditanyakan lagi. Ada perkembangan dari globalisasi yang positif dan
negatif. Dampak baik itu seperti mereka bisa menambah wawasan lebih banyak dari
internet misalnya, mempelajari menggunakan teknologi baru yang lebih canggih,
memanfaatkan teknoligi tersebut untuk kebaikan, dan masih banyak lagi.
Sebaliknya, dampak buruk dari globalisasi adalah remaja tidak dapat
memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin modern, sebagai contoh,
internet yang semakin canggih dipergunakan untuk menonton tayangan diatas umur mereka,
menggunakan fasilitas telekomunikasi canggih untuk memesan barang-barang
terlarang, menggantikan budaya lokal dengan budaya barat sehingga melanggar
beberapa norma yang ada, terlalu banyak menggunakan teknologi canggih
sehingga remaja melupakan kewajiban-kewajiban mereka, dan banyak lagi. Itulah
mengapa faktor globalisasi berpengaruh pada budaya potensi remaja.
2.2. MASALAH
BUDAYA ERAT KAITANNYA DENGAN KEMANUSIAAN
Dalam mengkaji masalah kemanusiaan,
manusia menempati posisi ganda yaitu, tidak hanya sebagai subjek tetapi juga
menjadi objek. Tema masalah kemanusiaan diarahkan kepada;
-
Diri manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan
-
Hubungan manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan
Kemanusiaan adalah perasaan yang muncul
dari dalam hati yang mencerminkan sifat manusia. Manusia memiliki sifat yang
beragam. Baik dan buruknya sifat manusia pasti berdampak pada lingkungan dan
budaya mereka. Banyak manusia egois, tidak mau mengalah, dan merasa selalu
benar. Manusia-manusia seperti ini adalah mereka yang tidak menjalankan sila
pancasila yang tertera pada nomer 2 (kemanusiaan yang adil dan beradab). Budaya
baik yang berkaitan dengan kemanusian adalah seperti:
•
Sifat Ramah Tamah, budaya orang Indonesia mengajarkan kita untuk bersikap ramah
pada siapapun dan dimanapun, tidak memandang kalangan besar atau kecil manusia
lain.
•
Gotong-royong, sifat ini sudah sangat kita pahami sekali, karena kita sudah
menganut sifat ini sejak jaman nenek moyang kita.
•
Menghargai dan Menghormati, satu dari sekian banyak budaya baik
menghormati adalah satu dari bentuk dari kemanusiaan. Misalnya menghormati
pendapat orang lain, agama orang lain dan hak lainnya. Itu sangat penting karena
menghargai dan menghormati manusia lain adalah bibit awal supaya kita dihargai
dan dihormati orang lain. Karena jika kita ingin di hormati oleh orang lain,
dimulailah dari diri kita sendiri.
•
Rasa Tolong-menolong, sebagai manusia yang bersosial dengan manusia lain, rasa
tolong-menolong adalah bentuk kemanusiaan yang wajib untuk dibudayakan.