1. PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah bentuk karya
sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat oleh
rima dan irama. Unsur intrinsik prosa adalah tema, plot, amanat, latar,
penokohan, sudut pandang, nada dan suasana, serta gaya bahasa. Sedangkan, unsur
ekstrinsik prosa adalah nilai-nilai yang diyakini pengarangnya yang turut
mempengaruhi terciptanya suatu prosa. Menurut bentuknya jenis prosa terdiri
dari novel, cerpen, dan dongeng. Jika dilihat dari zamannya, jenis-jenis
prosa terdiri dari:
·
Prosa lama: prosa lama umumnya tidak
diketahui nama pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau nasehat
dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam jenis prosa lama antara
lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat, dan hikayat.
·
Prosa baru: prosa baru adalah prosa yang
diciptakan pada masa sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama
penulis aslinya. Yang termasuk ke dalam jenis prosa baru antara lain: novel,
roman, biografi, dan cerpen.
2. PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah bentuk
karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai
oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan
puisi baru.
A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi
yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata
dalam 1 baris
- Jumlah baris
dalam 1 bait
- Persajakan
(rima)
- Banyak suku
kata tiap baris
- Irama
Yang termasuk puisi
lama adalah syair, pantun, gurindam, talibun dan mantra
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah
suku kata maupun rima
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.Yang termasuk puisi baru adalah balada,
romance, ode, himne, atire dan elegi
Ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi,
simetris;
b) Mempunyai
persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak
mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar
puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya
atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya
terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
3. CONTOH PUISI BERMAKNA
PENDIDIKAN DAN BUDAYA
INDONESIA KU
Inilah negeriku…
Negeri yang berbendera merah dan putih
Begitu pula kaya akan seni dan budaya
Serta menjunjung tinggi akan semangat patriotisme
Semangat kami hanya untuk bangsaku Indonesia
Takkan ada lagi tumpah darah di negeriku
Terbanglah setinggi tinggi nya sang garuda
Berkobarlah bendera sang merah putih
Ini budaya ku…
Tak kan ada yang merampasnya
Engkau merampasnya?
Akan ada pertumpahan darah yang mengalir
Demi bangsa ku, bangsa Indonesia
Pulau jawa akan keindahan batiknya
Kalimantan kaya akan pohon bangkirai
Papua yang indah dengan wisata raja ampatnya
Oh negeriku….
Sungguh ragam budaya ku ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar