UNTUK MU KAMPUSKU
Kampus ku...
Disanalah tempat ku menuntut ilmu
Disanalah tempat ku berjuang
Disanalah tempat ku menghabiskan waktu
Untuk masa depan ku
Ooh kampus ku..
Dosen yang selalu memberikan arahan
I-Lab yang selalu memberikan wawasan baru
Lab Fisdas yang mengajakan ku untuk tenang
Ooh GUNADARMA..
Disanalah sekarang ku berjuang untuk masa depan ku
Selasa, 23 Juni 2015
MANUSIA
A.
UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
- Jasad,
- Hayat.
- Ruh,
- Nafs.
- Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
- Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B.
HAKEKAT MANUSIA
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
- Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
- Perasaan intelektual,
- Perasaan estetis,
- Perasaan etis,
- Perasaan diri,
- Perasaan sosial,
- Perasaan religius.
- Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C.
PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHKLUK HIDUP LAINNYA
1.
Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
MANUSIA KEHIDUPAN DAN KEMATIAN
MANUSIA
HIDUP DAN KEMATIAN
Manusia,
kehidupan dan kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Setiap manusia yang hidup, pasti akan mengalami kematian, itulah
takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan YME. Pada pembahasan kali
ini, akan dijelaskan tentang Apa arti dari kehidupan, kematian
beserta kaitannya dengan manusia.
PENGERTIAN
HIDUP
Hidup adalah suatu hubungan
pertalian antara ruh dan jasad serta hubungan dan reaksi antara
keduanya. M. Mutawalli Asy-Sya'rawi mengatakan, bahwa kehidupan tidak
terbatas hanya pada kehidupan jin dan manusia, tapi mencakup semua
makhluk yang ada di alam ini. Beliau menganggap salah selama ini
orang-orang terlanjur mendefenisikan makhluk hidup itu sebagai
sesuatu yang dapat merasa dan bergerak, padahal yang sebenarnya
makhluk hidup itu semua benda yang dapat melaksanakan fungsinya di
alam ini.
Tuhan YME telah menciptakan
hambanmya untuk menyembah kepadanya, serta menguji keimanan nya.
Apabila hambanya beriman, maka Tuhan akan memberikan kenikmatan dan
kebaikan di alam akhirat nanti. Namun apabila hambanya tidak beriman
dan selalu berbuat keburukan, maka Tuhan akan memberikan siksa dan
kesengsaraan di alam akhirat nanti.
PENGERTIAN
KEMATIAN
Mati adalah keaadan dimana
hubungan antara ruh dan jasad telah terputus. Mati berbeda dengan
tidur , tetapi bisa juga memiliki arti yang sama namun tetaplah
berbeda. Karena tidur adalah keadaan dimana terputusnya
hubungan antara ruh dan jasad, namun bersifat sementara.
Sementara
mengenai mati, Munandar Sulaeman mengatakan bahwa kata mati berarti
tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong,
berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dari jasad
Ada
3 pengertian kematian yang sering kita jumpai sehari hari :
1.
kemusnahan dan kehilangan
total roh dari jasad.
2.
terputusnya hubungan antara
roh dan badan.
3.
terhentinya budi daya manusia
secara total.
Dalam istilah agama, kematian
di dunia bukanlah proses akhir bagi kehidupan sebenarnya, karena
kehidupan di dunia ini hanya merupakan persinggahan sementara bagi
umat manusia.
Secara
umum, ada 4 fase yang telah dan yang akan dilewati manusia dala
kehidupan :
1.
fase
kematian di alam substansi
2.
fase kehidupan dunia
3.
fase kematian di alam barzakh
4.
Fase kehidupan di akhirat
(kehidupan sebenarnya, kekal dan abadi)
Ayat Tentang
Kehidupan dan Kematian
Al
Baqarah (2) : 4
dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (4)
Selasa, 09 Juni 2015
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.
Proses
dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.
Eksternalisasi:
Proses manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun dunia.
2. Obyektivitas:
Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala
pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi:
Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup
baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal
dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan
menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh
dari sistem perlambangan adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan
sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya dengan apa yang
dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan,
tanda atau isyarat. Karena kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta.
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di
foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang.
Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan
buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya
berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang
kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya
yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang
menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya.
Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau
sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan
lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya
maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya
dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia
yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara
Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan
masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga
kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan
lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut
merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita
pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah
terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar.
Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita
ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar,
khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang
tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang
kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu
kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang
masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk
melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang.
Jadi kesimpulan di atas adalah kaitan manusia dan
kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan
karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan
manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya, Kebudayaan
dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain
menolak kebudayaan dari luar karena khawatirkan akan merusak kebudayaan yang
mereka anut sejak jaman dahulu.
Faktor
perubahan kebudayaan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:
·
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dari kompsisi penduduk.
·
Sebab-sebab
perubahan lingkungan dan fisik tempat mereka hidup,masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang
berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung
untuk berubah secara lebih cepat.
·
Kontak dengan negara asing. Masuknya kebudayaan asing
yang jauh lebih moderen membuat
kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
·
Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin
maju juga menjadi salah satu factor
terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.
terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.
1.
Dampak positif perubahan sosial budaya
·
Semakin
rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila masyarakat
bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan sikap bijaksana perubahan
sosial tidak menimbulkan konflik.
·
Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai
dengan perkembangan zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh
masyarakat yang primitive dan terisolir.
·
Terjadinya modernisasi di berbagai bidang. Dengan
modernisasi dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang,
yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain – lain.
2.
Dampak negatif perubahan sosial budaya
·
Terjadinya disorganisasi sosial
Disorganisasi
sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian
dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui, dari suatu organisasi
dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan disorganisasi yang nyata
adalah timbulnya masalah sosial. Apabila disorganisasi sosial dibiarkan akan
mengakibatkan terjadinyi disintegrasi sosial.
·
Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa,
gotong royong, toleransi, dan lain – lain
·
Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja,
meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.
BERITA MANUSIA DAN KEADILAN
"Keadilan Belum
Adil di Indonesia"
JAKARTA - Hingga saat ini masalah di hukum di Tanah Air, masih
menjadi 'PR' untuk pemerintah. Paska reformasi 15 tahun yang silam, pemerintah
dianggap belum dapat mewujudkan keadilan untuk rakyat Indonesia.
"Masalah utama bangsa adalah penegakan hukum dan keadilan, termasuk pemberantasan korupsi mewujudkan reformasi birokrasi pemerintah, menetukan arah kebijakan pembangunan yang jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan yang terkonsntrasi di Pulau Jawa yang sudah melampaui daya dukung," ujar Pengasuh Pondok Pesatren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH. Shalahuddin Wahid di gedung Omah Btari, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, dalam Agenda Sarasehan Nasional Rabu, (3/27/2013).
Menurutnya,tidak tercapainya cita-cita suatu bangsa dalam menciptakan kemerdekaan yang seutuhnya, bisa dilihat dalam penegakan hukum di republik ini. Dia menilai penegakan hukum di Republik ini belum sepunuhnya dikatakan adil, begitu juga di sektor lainnya seperti masalah sosial ekonomi dan lain-lain.
"Keadilan belum adil di Indonesia, baik dalam norma hukum atau dalam masalah sosial ekonmomi. Kita semua tahu bahwa lembaga penegakan hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan sulit untuk diharapkan. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas." tuturnya
Dilanjutkan, untuk menuntaskan persoalan ini tidak hanya sosok pemimpin yang berkarakter tegas dan kuat, seperti yang di nanti-nanti oleh sebagian besar masyarakat."Kita tampaknya lupa bahwa dua presiden kita Bung Karno dan Pak Harto adalah pemimpin berani, tegas dan kuat. Tapi harus akhiri jabatannya dengan cara yang tidak semestinya. Artinya ada hal-hal yang tidak tepat dalam kebijakan kedua pemimpin itu," pungkasnya.
"Masalah utama bangsa adalah penegakan hukum dan keadilan, termasuk pemberantasan korupsi mewujudkan reformasi birokrasi pemerintah, menetukan arah kebijakan pembangunan yang jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan yang terkonsntrasi di Pulau Jawa yang sudah melampaui daya dukung," ujar Pengasuh Pondok Pesatren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH. Shalahuddin Wahid di gedung Omah Btari, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, dalam Agenda Sarasehan Nasional Rabu, (3/27/2013).
Menurutnya,tidak tercapainya cita-cita suatu bangsa dalam menciptakan kemerdekaan yang seutuhnya, bisa dilihat dalam penegakan hukum di republik ini. Dia menilai penegakan hukum di Republik ini belum sepunuhnya dikatakan adil, begitu juga di sektor lainnya seperti masalah sosial ekonomi dan lain-lain.
"Keadilan belum adil di Indonesia, baik dalam norma hukum atau dalam masalah sosial ekonmomi. Kita semua tahu bahwa lembaga penegakan hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan sulit untuk diharapkan. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas." tuturnya
Dilanjutkan, untuk menuntaskan persoalan ini tidak hanya sosok pemimpin yang berkarakter tegas dan kuat, seperti yang di nanti-nanti oleh sebagian besar masyarakat."Kita tampaknya lupa bahwa dua presiden kita Bung Karno dan Pak Harto adalah pemimpin berani, tegas dan kuat. Tapi harus akhiri jabatannya dengan cara yang tidak semestinya. Artinya ada hal-hal yang tidak tepat dalam kebijakan kedua pemimpin itu," pungkasnya.
Sumber :
Achmad Fardiansyah (Jurnalis)
Analisa : Pada
dasar nya hukum di Indonesia belum lah sesuai dengan nilai yang tercantum dalam
Pancasila, masih banyak masyarakat yang merasa hukuman nya tidak sesuai dengan
hukuman yang diberikan nya.
Langganan:
Postingan (Atom)