Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.
Proses
dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.
Eksternalisasi:
Proses manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun dunia.
2. Obyektivitas:
Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala
pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi:
Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup
baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal
dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan
menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh
dari sistem perlambangan adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan
sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya dengan apa yang
dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan,
tanda atau isyarat. Karena kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta.
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di
foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang.
Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan
buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya
berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang
kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya
yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang
menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya.
Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau
sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan
lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya
maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya
dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia
yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara
Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan
masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga
kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan
lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut
merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita
pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah
terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar.
Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita
ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar,
khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang
tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang
kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu
kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang
masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk
melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang.
Jadi kesimpulan di atas adalah kaitan manusia dan
kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan
karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan
manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya, Kebudayaan
dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain
menolak kebudayaan dari luar karena khawatirkan akan merusak kebudayaan yang
mereka anut sejak jaman dahulu.
Faktor
perubahan kebudayaan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:
·
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dari kompsisi penduduk.
·
Sebab-sebab
perubahan lingkungan dan fisik tempat mereka hidup,masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang
berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung
untuk berubah secara lebih cepat.
·
Kontak dengan negara asing. Masuknya kebudayaan asing
yang jauh lebih moderen membuat
kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
·
Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin
maju juga menjadi salah satu factor
terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.
terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.
1.
Dampak positif perubahan sosial budaya
·
Semakin
rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila masyarakat
bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan sikap bijaksana perubahan
sosial tidak menimbulkan konflik.
·
Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai
dengan perkembangan zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh
masyarakat yang primitive dan terisolir.
·
Terjadinya modernisasi di berbagai bidang. Dengan
modernisasi dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang,
yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain – lain.
2.
Dampak negatif perubahan sosial budaya
·
Terjadinya disorganisasi sosial
Disorganisasi
sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian
dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui, dari suatu organisasi
dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan disorganisasi yang nyata
adalah timbulnya masalah sosial. Apabila disorganisasi sosial dibiarkan akan
mengakibatkan terjadinyi disintegrasi sosial.
·
Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa,
gotong royong, toleransi, dan lain – lain
·
Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja,
meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar