Rabu, 21 Oktober 2015

REVOLUSI MENTAL

REVOLUSI MENTAL

Revolusi Mental adalah  konsep yang dirancang oleh Presiden Baru kita yaitu Bapak Joko Widodo dan Yusuf Kalla, dengan melalui konsep ini tampaknya kita akan memasuki era perubahan yang signifikan.

Tapi, apakah anda tau apa  Revolusi Mental itu? Revolusi Mental itu terdiri atas 2 kata yakni Revolusi dan Mental.

Revolusi (berasal dari Bahasa latin yaitu Revoltio yang artinya Berputar Arah) adaalh perubahan fundamental (mendasar) dalam struktur kekuatan atau organisasi yang terjadi dalam periode waktu yang relatif singkat. Kata kuncinya adalah Perubahan dalam Waktu Singkat.
Aristoteles menggambarkan pada dasarnya ada 2 jenis revolusi yakni :
1. Perubahan sepenuhnya dari satu aturan ke yang lainnya.
2. Modifikasi terhadap aturan yang ada.

Mental atau Mentalitas adalah cara berpikir atau kemampuan untuk berpikir, belajar dan merespons terhadap terhadap suatu situasi kondisi. Contohnya : “jika seseorang mengatkan anda mempunyai mental anak SD”, maka itu tidak apa-apa jika anda memang murid SD tetapi jika anda anak SMA itu berarti anda dianggap tidak dewasa.
Jelas bahwa kata asal mentalitas adalah mental yang berarti ‘Pikiran’. Bagaiman pikiran anda bekerja itulah mentalitas anda, yaitu cara anda berpikir tentang sesuatu. Cara berpikir (mentalitas) dibentuk dari pengalaman, hasil belajar, atau pengaruh lingkungan.

Jadi, Revolusi Mental dapat diartikan dengan Perubahan yang relatuf cepat dalm cara berpikir kita dalam merspon, bertindak dan bekerja.

Bagaimana Kabar Revolusi Mental?
 Krisis karakter belum menunjukkan gejala perbaikan. Janji negara hadir di setiap persoalan, realisasinya masih belum memenuhi harapan publik. Hampir satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, implementasi revolusi mental belum terlihat. Jangan sampai revolusi mental tinggal slogan semata.
Belum hilang dari ingatan saat rumah ibadah dengan mudahnya dirusak massa di Tolikara, Papua. Belum pula hilang dari ingatan bagaimana TNI dan Polri bentrok di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Praktik korupsi juga belum menunjukkan tanda-tanda akan sembuh sekalipun operasi tangkap tangan sering dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Gotong royong yang menjadi nilai fundamental bangsa, yang seharusnya dimaknai sikap saling tolong-menolong dalam kebaikan dan pembangunan, malah memudar. Gotong royong kini menonjol dari sisi negatif, tolong-menolong dalam kejahatan dan perusakan.
Dari sisi kualitas, pelayanan negara kepada rakyat juga belum optimal. Reformasi birokrasi belum mampu menciptakan aparatur sipil negara yang bekerja keras, bekerja tangkas, dan gigih untuk meraih mutu terbaik melayani rakyat. Nilai-nilai luhur seperti kejujuran, amanah, dan bersih masih kerap diabaikan.
Padahal, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kallamenjadikan revolusi mental sebagai sikap kerja melayani rakyat menjalankan Nawacita. Sayang, sejauh ini implementasi revolusi mental dalam tataran praksis belum terlalu kelihatan. Bahkan, gaungnya tak lagi sekencang masa kampanye Pemilihan Presiden 2014.

Kekhawatiran tergerusnya semangat revolusi mental ini juga mengemuka dalam diskusi bertajuk "Strategi dan Implementasi Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara" yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta

Para aparatur sipil negara dari sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah khawatir, revolusi mental sebatas slogan. Padahal, mereka menilai revolusi mental sangat penting dijalankan di tengah kemunduran karakter bangsa.
Bangsa yang Berkarakter kuat
Revolusi mental diyakini bisa membawa bangsa Indonesia menjadi karakter yang kuat, jujur, dan beretos kerja tinggi sehingga mampu menyusul keberhasilan Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.

Sumber :


Selasa, 23 Juni 2015

PUISI GUNADARMA

UNTUK MU KAMPUSKU

Kampus ku...
Disanalah tempat ku menuntut ilmu
Disanalah tempat ku berjuang
Disanalah tempat ku menghabiskan waktu
Untuk masa depan ku

Ooh kampus ku..
Dosen yang selalu memberikan arahan
I-Lab yang selalu memberikan wawasan baru
Lab Fisdas yang mengajakan ku untuk tenang

Ooh GUNADARMA..
Disanalah sekarang ku berjuang untuk masa depan ku

MANUSIA

A.     UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA


Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
  • Jasad,
  • Hayat.
  • Ruh,
  • Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
  • Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
  • Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
  • Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B.      HAKEKAT MANUSIA

  •  Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
  • Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
    1. Perasaan intelektual,
    2. Perasaan estetis,
    3. Perasaan etis,
    4. Perasaan diri,
    5. Perasaan sosial,
    6. Perasaan religius.
  • Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
  • Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C.      PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHKLUK HIDUP LAINNYA
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.

2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.

3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.

4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.

5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.

6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.

7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.

MANUSIA KEHIDUPAN DAN KEMATIAN


MANUSIA HIDUP DAN KEMATIAN
Manusia, kehidupan dan kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Setiap manusia yang hidup, pasti akan mengalami kematian, itulah takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan YME. Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan tentang Apa arti dari kehidupan, kematian beserta kaitannya dengan manusia.


PENGERTIAN HIDUP
                Hidup adalah suatu hubungan pertalian antara ruh dan jasad serta hubungan dan reaksi antara keduanya. M. Mutawalli Asy-Sya'rawi mengatakan, bahwa kehidupan tidak terbatas hanya pada kehidupan jin dan manusia, tapi mencakup semua makhluk yang ada di alam ini. Beliau menganggap salah selama ini orang-orang terlanjur mendefenisikan makhluk hidup itu sebagai sesuatu yang dapat merasa dan bergerak, padahal yang sebenarnya makhluk hidup itu semua benda yang dapat melaksanakan fungsinya di alam ini.
                Tuhan YME telah menciptakan hambanmya untuk menyembah kepadanya, serta menguji keimanan nya. Apabila hambanya beriman, maka Tuhan akan memberikan kenikmatan dan kebaikan di alam akhirat nanti. Namun apabila hambanya tidak beriman dan selalu berbuat keburukan, maka Tuhan akan memberikan siksa dan kesengsaraan di alam akhirat nanti.


PENGERTIAN KEMATIAN
        Mati adalah keaadan dimana hubungan antara ruh dan jasad telah terputus. Mati berbeda dengan tidur , tetapi bisa juga memiliki arti yang sama namun tetaplah berbeda.  Karena tidur adalah keadaan dimana terputusnya hubungan antara ruh dan jasad, namun bersifat sementara.
Sementara mengenai mati, Munandar Sulaeman mengatakan bahwa kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong, berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dari jasad

Ada 3 pengertian kematian yang sering kita jumpai sehari hari :
1. kemusnahan dan kehilangan total roh dari jasad.
2. terputusnya hubungan antara roh dan badan.
3. terhentinya budi daya manusia secara total.

             Dalam istilah agama, kematian di dunia bukanlah proses akhir bagi kehidupan sebenarnya, karena kehidupan di dunia ini hanya merupakan persinggahan sementara bagi umat manusia.

Secara umum, ada 4 fase yang telah dan yang akan dilewati manusia dala kehidupan :
1.       fase kematian di alam substansi
2.       fase kehidupan dunia
3.       fase kematian di alam barzakh
4.       Fase kehidupan di akhirat (kehidupan sebenarnya, kekal dan abadi)


Ayat Tentang Kehidupan dan Kematian
Al Baqarah (2) : 4
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (4)

Selasa, 09 Juni 2015

HAKIKAT MANUSIA

Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya

            Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.       Eksternalisasi:  Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
2.       Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3.       Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

            Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya dengan apa yang dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan, tanda atau isyarat. Karena kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta. Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang.

Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.


Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.

Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang.

Jadi kesimpulan di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya, Kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar karena khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu. 


Faktor perubahan kebudayaan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:

·           Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dari kompsisi penduduk.
·          Sebab-sebab perubahan lingkungan dan fisik  tempat mereka hidup,masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
·         Kontak dengan negara asing. Masuknya kebudayaan asing yang jauh lebih moderen membuat
kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
·         Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin maju juga menjadi salah satu factor
terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.

  
 1.     Dampak positif perubahan sosial budaya

·         Semakin rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila masyarakat bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan sikap bijaksana perubahan sosial tidak menimbulkan konflik.
·         Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh masyarakat yang primitive dan terisolir.
·         Terjadinya modernisasi di berbagai bidang. Dengan modernisasi dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang, yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain – lain.

2.     Dampak negatif perubahan sosial budaya
·         Terjadinya disorganisasi sosial
Disorganisasi sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui, dari suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah sosial. Apabila disorganisasi sosial dibiarkan akan mengakibatkan terjadinyi disintegrasi sosial.
·         Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong, toleransi, dan lain – lain
·         Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.

BERITA MANUSIA DAN KEADILAN

"Keadilan Belum Adil di Indonesia"

JAKARTA - Hingga saat ini masalah di hukum di Tanah Air, masih menjadi 'PR' untuk pemerintah. Paska reformasi 15 tahun yang silam, pemerintah dianggap belum dapat mewujudkan keadilan untuk rakyat Indonesia.

"Masalah utama bangsa adalah penegakan hukum dan keadilan, termasuk pemberantasan korupsi mewujudkan reformasi birokrasi pemerintah, menetukan arah kebijakan pembangunan yang jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan yang terkonsntrasi di Pulau Jawa yang sudah melampaui daya dukung," ujar Pengasuh Pondok Pesatren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH. Shalahuddin Wahid di gedung Omah Btari, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, dalam Agenda Sarasehan Nasional Rabu, (3/27/2013).

Menurutnya,tidak tercapainya cita-cita suatu bangsa dalam menciptakan kemerdekaan yang seutuhnya, bisa dilihat dalam penegakan hukum di republik ini. Dia menilai penegakan hukum di Republik ini belum sepunuhnya dikatakan adil, begitu juga di sektor lainnya seperti masalah sosial ekonomi dan lain-lain.

"Keadilan belum adil di Indonesia, baik dalam norma hukum atau dalam masalah sosial ekonmomi. Kita semua tahu bahwa lembaga penegakan hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan sulit untuk diharapkan. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas." tuturnya

Dilanjutkan, untuk menuntaskan persoalan ini tidak hanya sosok pemimpin yang berkarakter tegas dan kuat, seperti yang di nanti-nanti oleh sebagian besar masyarakat."Kita tampaknya lupa bahwa dua presiden kita Bung Karno dan Pak Harto adalah pemimpin berani, tegas dan kuat. Tapi harus akhiri jabatannya dengan cara yang tidak semestinya. Artinya ada hal-hal yang tidak tepat dalam kebijakan kedua pemimpin itu," pungkasnya.

Sumber : 
Achmad Fardiansyah (Jurnalis)




Analisa : Pada dasar nya hukum di Indonesia belum lah sesuai dengan nilai yang tercantum dalam Pancasila, masih banyak masyarakat yang merasa hukuman nya tidak sesuai dengan hukuman yang diberikan nya.

Minggu, 17 Mei 2015

MANUSIA DAN KEADILAN

MANUSIA DAN KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN

Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah pengakuan dan  perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
  
Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut dua orang atau benda. Dan kedua orang tersebut atau kedua benda tersebut harus mepunyai porsi atau ukuran yang sama itu yang dinamakan adil dan jika tidak seukuran itu namanya ketidal adilan. Arti mudahnya keadilan adalah tidak berat sebelah atau bisa di sebut dengan sama

PENGERTIAN KEADILAN SOSIAL

Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur,
berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan.

Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah Negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.

Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial dengan konsep keadilan dalam hukum. Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila. Kadang beberapa orang menganggap yang namanya keadilan itu adalah kesamaan. Semua dibagi sama semua dibagi rata. Seperti grup lawak Bagito, yang konon artinya adalah bagi roto akhirnya tidak bertahan lama karena harus pecah akibat yang kononnya juga karena tidak bagi rata.


MACAM-MACAM KEADILAN

·                     Keadilan Distributif : Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya, di mana yang menjadi subjek hak adalah individu, sedangkan subjek kewajiban adalah masyarakat. Keadilan distributif berkenaan dengan hubungan antara individu dan masyarakat/negara.

·                     Keadilan legal atau keadilan moral: Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.

·                     Keadilan Vindikatif : Keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sebanding dengan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukannya.

·                     Keadilan Sosial : Pasti kita sering mendengar kata keadilan sosial yang terdapat pada dasar negara kita yaitu “pancasila” yang terdiri dari 5 sila dan kata keadilan sosial terdapat pada sila ke 5 yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia” dari sila-sila pancasila tersebut pasti memiliki makna dan tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa indonesia termasuk sila ke 5 dimana bangsa kita memberlakukan keadilan bagi setiap masyarakat indonesia dalam kehidupan sosial.

·                     Keadilan Kreatif : Keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya, yaitu berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya.

·                     Keadilan Protektif : Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan proteksi atau perlindungan kepada pribadi-pribadi. Dalam masyarakat, keamanan dan kehidupan pribadi-pribadi warga masyarakat wajib dilindungi  dari tindak sewenang-wenang pihak lain.

·                     Keadilan Komutatif : Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya, di mana yang diutamakan adalah objek tertentu yang merupakan hak dari seseorang.


KEJUJURAN

            Jujur atau kejujuran berati apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuranimya, jujur berarti juga seseorang yang bersih hatinya dari  perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum, untuk itu dutuntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan  perbuatanya.
            
            Jujur berarti pula menepati janji atau menepati sanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun apa yang masih di dalam hati (niat). Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri. Apabila niat itu terlahir dari kata-kata, padahal tidak di tepati maka kebohonganya di saksikan oran lain. Jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta mensucikan, lagi pula membuat luhurnya budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat menikammu, serta jangan pula mendusta, walaupun dustamu menguntungkan.

CONTOH KEJUJURAN
·                     Saat menemukan barang yang bukan hak nya, tidak boleh diambil
·                     Saat ujian tidak mencontek
·                     Ketika menemukan dompet terjatuh di jalan dan tidak ada siapa-siapa, kemudian mengamankan dompet tersebut kepada pihak berwajib/ polisi tanpa mengambil isi dari dompet tersebut.
           

KECURANGAN 

          Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.

CONTOH KECURANGAN
·                     Menghalal segala hal untuk mencapai tujuan nya
·                     Berbuat tidak adil dalam sebuah pertandingan
·                     Kecurangan saat bermain dengan teman